Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) sejak pukul 12.00 WITA, Rabu. ANTARA/Karel A Polakitan
Manado (ANTARA) – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Kevel III) sejak pukul 12.00 WITA pada Rabu.
Dalam laporan khusus perubahan tingkat aktivitas yang dibagikan Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku Juliana DJ Rumambi dalam grup percakapan "BMKG dan Stakeholders" disebutkan aktivitas vulkanik asap kawah pada 1 Agustus 2025 hingga 1 September 2025 umumnya putih tipis hingga sedang tinggi sekitar 40 meter.
Sementara kegempaan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal terekam berkisar antara 1 hingga 37 kejadian per hari.
Selanjutnya, kata dia,perkembangan terakhir Gunung Lokon pada 2 September 2025 kondisi visual tidak menunjukkan adanya perubahan, asap putih keluar dari kawah dengan intensitas tipis tinggi sekitar 15 meter di atas kawah.
Baca juga: Badan Geologi: Waspada dampak gempa vulkanik Gunung Lokon
Namun terjadinya peningkatan aktivitas kegempaan khususnya gempa vulkanik dangkal terekam sebanyak 143 kejadian, gempa embusan terekam sebanyak 72 kejadian, gempa vulkanik dalam terekam 15 kejadian, dan gempa tektonik jauh terekam sebanyak delapan kejadian.
Data deformasi (Tiltmeter), kata dia, menunjukkan inflasi pada stasiun Pelangi sejak 17 Agustus hingga 2 September 2025 pada sumbu radial (sumbu Y).
Berdasarkan data instrumental terindikasi adanya peningkatan tekanan di bagian dangkal (permukaan) setelah terekamnya gempa vulkanik dangkal yang berasosiasi dengan pelepasan gas embusan.
Baca juga: Badan Geologi ajak warga waspadai potensi ancaman bahaya Gunung Lokon
Potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon untuk saat ini adalah terjadinya erupsi freatik (erupsi yang diakibatkan kontak uap magma dengan air hidrotermal) secara tiba-tiba dengan atau tanpa indikasi peningkatan signifikan.
Pada musim penghujan atau bila terjadi hujan deras di puncak Gunung Lokon, kata dia, harap mewaspadai terjadi lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak.
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis, serta evaluasi data visual dan instrumental, maka pada 3 September 2025 tingkat aktivitas Gunung Lokon dinaikkan dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga) sejak 3 September 2025 pukul 12:00 WITA.
Baca juga: Pemkot Tomohon larang warga mendaki Gunung Lokon, ini alasannya
Pewarta: Karel Alexander PolakitanEditor: Risbiani Fardaniah Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.